Sabtu, 15 Desember 2012

Terjemahan Hadist Bab 7

NURMAN ARYANTO
3H/ TARBIYAH/PAI
113.111.277
IAIN SURAKARTA

Terjemahan Hadist Bab 7
Dari Abdullah bin Umar, bahwasanya Rasulullah SAW berabda; “Setiap kamu adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang Amir yang mengurusi keadaan rakyat adalah pemimpin. Ia akan dimintai pertanggung jawaban terhadap rakyatnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin terhadap keluarganya dirumah. Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya. Ia akan diminta pertanggung jawaban atas hal mereka itu. Seorang hamba adalah pemimpin terhadap harta benda tuannya. Ia akan dimintai pertanggung jawaban tentang harta tuannya. Ketahuilah, kamu semua adalah pemimpin dan semua akan dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya.
Penjelasannya:
(Ucapan كلكم راع وكلكم مسؤل عن رعيته )  Seorang pemimpin adalah orang yang menjaga, orang yang terpercaya, selalu baik apa yang ia yakini atas penjagaannya. Maka dia adalah orang yang dimintai dengan keadilan atasnya dan melaksanakan dengan kemaslahatan dan rakyat adalah setiap bagian dari penjagaan pemimpin dan pengamatannya. Maka seorang Amir adalah orang yang memimpin manusia pada orang yang ditugaskan atas mereka dan bertanggung jawab dari rakyatnya. Apakah pemimpin memberikan hak-hak mereka atau tidak. Dan seorang pemuda adalah pemimpin atas keluarga rumahnya dan dia mempunyai tanggung jawab atas mereka apakah memberikan hak meraka terpenuhi dari segi nafkah pakaian dan hidup yang layak. Dan seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya. Dan didalam riwayat yang lain seorang wanita adalah pemimpin atas keluarga rumah suaminya dan anak-anaknya, maksudnya dengan menjaga keluarga dengan baik dan menasihatinya, merasa belas kasihan dan amanah, menjaga dirinya, hartanya, dan anak-anaknya. Dan tamunya adalah tanggung jawab darinya, maksudnya dari rumah suaminya apakah dia telah melaksanakan atasnya atau belum. Dan seorang hamba adalah pemimpin atas harta tuannya denngan menjaganya dan melaksanakan dengan sesuai atas haknya dengan perlakuan yang terpuji serta menasehatinya. Al-Khatabi berkata: menjadikan mereka teman, maksudnya imam dan pemuda serta apa yang tercantum dalam judul, maksudnya di dalam sifat dengan pemimpin dan pengertian mereka yang beraneka ragam. Kepemimpinan imam tertinggi adalah melaksanakan syariat dengan melaksanakan hukum serta adail dalam hukum dan perhatian seorang pemuda menjaga keluarganya atas kebijakan untuk urusan mereka dan memberikan hak-hak mereka serta kepemimpinan seorang wanita adalah menjaga urusan rumah, anak-anak, dan membantu serta menasehati sang suami setiap saat. Kepemimpinan seorang hamba adalah menjaga apa yang diamanahkan padanya dan melaksanakan apa yang diwajibkan dari tugasnya. Ketahuilah maka setiap kamu adalah seorang pemimpin dan setiap kamu akan dimintai pertanggung jawaban dari rakyatnya. At-Thibi berkata pada hadis ini sesungguhnya seorang pemimpin tidak diminta pada zatnya namun melaksanakan apa yang diamanahkan tuannya maka seyogyanya tidak berlebihan kecuali apa yang diperbolehkan oleh Allah padanya. Dan dia adalah permisalan bukan dalam bab meremehkan dan bukan pula kesepakatan serta tidak meyampiakan darinya maka sesungguhnya ia adalah keumuman pertama kemudian terpisah dan datang dengan huruf peringatan yang diulang-ulang, ia berkata dan huruf fa’ pada ucapan (الا فكلكم ) adalah jawaban dari pertanyaan yang dihapus dan mengakhiri apa yang menyerupainya maka dari itu isyarat kepada pemenuhan yang terperinci. Dan berkata selainnya kesendirian telah masuk pada keumuman ini yang tidak ada pasangan padanya, tidak ada hamba dan tidak ada anak. Maka sesungguhnya dia membenarkan padanya bahwasanya dia pemimpin atas anggota tubuhnya hingga dia melakukan hal-hal yang diperintahkan serta menjauhi hal-hal yang dilarang baik perbuatan, ucapan serta keyakinan. Maka anggota tubuhnya, kekuatannya serta perasaan rakyatnya dan tidaklah wajib dari sifat-sifat dengan sifat seorang pemimpin. Ketahuilah bahwasanya tidak menjadi sebab kepemimpinan dengan memperhatikan yang lainnya. (Tukhfatul Ahwadzi juz 5 halaman 295)
Dari Hasan bahwasanya Abdullah bin Zihad menjenguk Ma’qil bin Yasar ketika sakitnya yang membuatnya meninggal ketika itu, maka dia berkata pada Ma’qil: sungguh aku ingin memberitakan sebuah berita yang telah aku dengar dari Rasullullah Saw, aku telah mendengar Nabi SAW bersabda tidaklah dari hamba yang Allah beri tanggung jawab rakyat padanya namun dia tidak melaksanakannya dengan nasehat kecuali dia tidak mendapatkan bau surga ( Riwayat Bukhari, Muslim, Ahmad dan Darimi)



Penjelasannya:
(استرعاه) maksudnya menjaganya. (فلم يحطها) maka dia tidak menjaga rakyat dan tidak pula menepati urusannya (kecuali dia tidak menemui bau surga) mustahil  dia tidak menapatkan dengan orang orang sukses yang pertama
Dan pada kisah ini, adalah Ubaidillah bin Ziyad mengunjungi Ma’qil bin Yasar ketika sakitnya yang meninggal padanya dan sungguh Ubaidillah bekerja di bawah