Pengertian
Teori Kognitif
Istilah “Cognitive” berasal dari
kata cognition artinya adalah pengertian, mengerti. Pengertian yang luasnya
cognition (kognisi) adalah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan.
Dalam pekembangan selanjutnya, kemudian istilah kognitif ini menjadi populer
sebagai salah satu wilayah psikologi manusia / satu konsep umum yang mencakup
semua bentuk pengenalan yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan
dengan masalah pemahaman, memperhatikan, memberikan, menyangka, pertimbangan,
pengolahan informasi, pemecahan masalah, pertimbangan, membayangkan,
memperkirakan, berpikir dan keyakinan. Termasuk kejiwaan yang berpusat di otak
ini juga berhubungan dengan konasi (kehendak) dan afeksi (perasaan) yang
bertalian dengan rasa. Menurut para ahli jiwa aliran kognitifis, tingkah laku
seseorang itu senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau
memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi.
Karakteristik
Teori Kognitif
Teori belajar kognitiv lebih
mementingkan proses belajar daripada hasil belajar itu sendiri. Belajar tidak
sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon, lebih dari itu belajar
melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Belajar adalah perubahan
persepsi dan pemahaman. Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk
perubahan tingkah laku yang bisa diamati.
Tokoh-tokoh
Teori Belajar Kognitif
Jean
Piaget, teorinya disebut “Cognitive Developmental”
Dalam teorinya, Piaget memandang
bahwa proses berpikir sebagai aktivitas gradual dan fungsi intelektual dari
konkret menuju abstrak. Dalam teorinya, Piaget memandang bahwa proses berpikir
sebagai aktivitas gradual dari fungsi intelektual dari konkret menuju abstrak.
Piaget adalah ahli psikolog developmentat karena penelitiannya mengenai tahap
tahap perkembangan pribadi serta perubahan umur yang mempengaruhi kemampuan
belajar individu. Menurut Piaget, pertumbuhan kapasitas mental memberikan
kemampuan-kemapuan mental yang sebelumnya tidak ada. Pertumbuhan intelektuan
adalah tidak kuantitatif, melainkan kualitatif. Dengan kata lain, daya berpikir
atau kekuatan mental anak yang berbeda usia akan berbeda pula secara
kualitatif.Menurut Suhaidi Jean Piaget mengklasifikasikan perkembangan kognitif
anak menjadi empat tahap:
Teori belajar kognitif menjelaskan belajar dengan memfokuskan
pada perubahan proses mental dan struktur yang terjadi sebagai hasil dari upaya
untuk memahami dunia. teori belajar kognitif yang digunakan untuk menjelaskan
tugas-tugas yang sederhana seperti mengingat nomor telepon dan kompleks seperti
pemecahan masalah yang tidak jelas.
Teori belajar kognitif didasarkan pada
empat prinsip dasar:
1.
Pembelajar
aktif dalam upaya untuk memahami pengalaman.
2.
Pemahaman bahwa
pelajar mengembangkan tergantung pada apa yang telah mereka ketahui.
3.
Belajar membangun pemahaman dari pada catatan.
4.
Belajar adalah
perubahan dalam struktur mental seseorang.
Dari perspektif
kognitif, belajar adalah perubahan dalam struktur mantal seseorang yang atas kapasitas untuk menunjukkan perilaku yang berbeda. Perhatikan kalimat
"menciptakan kapasitas. Dari perspektif kognitif, belajar dapat terjadi
tanpa ada perubahan langsung dalam perilaku, bukti perubahan dalam struktur
mental dapat terjadi dalam beberapa waktu kemudian.
"struktur mental" bahwa perubahan termasuk skema, keyakinan, tujuan,
harapan dan komponen lainnya. Dalam pelajaran
david, karena randy misalnya sadar walaupun tentang kebutuhannya untuk membuat
catatan, dan Tanta, Rendy dan Juan membentuk hubungan, dalam pikiran mereka,
menghubungkan informasi dari grafik, transparansi, dan demonstrasi.
Baik teori
behaviorisme atau kognitif sosial dapat menjelaskan upaya siswa-siswa. Bagaimana informasi "di kepala pelajar itu" diperoleh, dan
bagaimana disimpan? Kita menjawab pertanyaan-pertanyaan pada bagian berikutnya
kita mengamati pengolahan informasi, salah satu yang pertama dan paling
diteliti secara deskripsi tentang bagaimana orang mengingat (Hunt & Ellis, 1999).
Pengolahan Informasi
Pengolahn
informasi adalah teori
belajar yang menjelaskan bagaimana rangsangan memasukkan sistem ingatan kita,
dipilih dan terorganisir untuk penyimpanan, dan diambil dari memori (Mayer,
1998a). Teori belajar kognitif yang paling menonjol dari abad ke-20, ia
memiliki implikasi penting untuk mengajar hari ini (Mayer, 1998b).
Referensi: