Jumat, 30 November 2012

Kebohongan Kiamat 2012

Prediksi Kiamat 21-12-2012

Tulisan ini akan membongkar kekeliruan prediksi kiamat yang akan terjadi 21-12-2012. Isu ini sudah beredar di dunia maya sejak setahun yang lalu. Semoga tulisan ini bisa membentengi setiap muslim dari isu yang keliru semacam ini. Hanya Allah yang memberi taufik.

Beberapa kelompok dari seluruh dunia sedang berkumpul dan mulai menghitung mundur tanggal misterius yang tela
h dinanti-nanti ratusan tahun: 21 Desember 2012. Berbagai kelompok dari Amerika, Kanada dan Eropa, para pengikut sekte apokaliptis (kiamat) dan beberapa individu mengatakan bahwa hari tersebut adalah hari terakhir dunia ini.

Mereka yang percaya bahwa kiamat akan terjadi pada 21 Desember 2012, mendasarkan kepercayaan mereka pada kalender yang dibuat oleh suku Maya, yang ditemukan di reruntuhan di Meksiko. Masyarakat Maya Kuno, yang dikenal maju ilmu matematika dan astronominya, mengikuti “perhitungan panjang” kalender yang mencapai 5126 tahun. Ketika peta astronomi mereka dipindahkan ke kalender Gregorian, yang digunakan secara standar sekarang, waktu perhitungan bangsa Maya berhenti pada 21 Desember 2012. Mereka yang percaya juga mengatakan adanya hubungan lain selain antara kalender maya dan kehancuran yang akan datang. Matahari akan terhubung lurus dengan pusat Tata Surya pertama kalinya semenjak 26000 tahun yang lalu, yang menandai puncak musim dingin. Beberapa orang mengatakan hal ini akan mempengaruhi aliran energi ke bumi, atau karena adanya sunspot dan sunflare yang jumlahnya membengkak, menyebabkan adanya efek terhadap medan magnet bumi.

Tukang ramal Indonesia, Mama Lauren pun sempat angkat bicara di transTV bahwa paranormal tidak bisa menembus tahun 2013 (hanya mentok di 2012).

Apakah betul prediksi kiamat 2012? Semoga ajaran Islam yang haq bisa mengungkapkannya. Hanya Allah yang memberi kemudahan dan taufik.

Tidak Ada yang Mengetahui Kapan Datangnya Hari Kiamat

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya oleh malaikat Jibril yang datang dalam wujud seorang Arab Badui, beliau ditanya mengenai kapan hari kiamat terjadi. Lantas beliau menjawab,

مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ

“Orang yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya.”[1]

Sungguh sangat mengherankan yang terjadi saat ini. Beberapa kelompok atau tukang ramal yang sudah pasti suka berdusta, ada yang mengetahui kapan terjadinya kiamat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri tidak mengetahui terjadinya hari kiamat, padahal beliau adalah orang yang paling dekat dengan Allah. Begitu pula malaikat Jibril selaku penyampai wahyu dari Allah juga tidak mengetahui kapan terjadinya hari kiamat. Jika Nabi yang paling mulia dan malaikat yang mulia saja tidak mengetahui tanggal, bulan atau tahun terjadinya hari kiamat, sudah sepantasnya orang selain keduanya tidak mengetahui hal tersebut.

Perlu ditegaskan pula bahwa waktu terjadinya hari kiamat termasuk perkara ghoib dan menjadi kekhususan Allah yang mengetahuinya. Sehingga sungguh sangat dusta jika beberapa paranormal (yang sebenarnya tidak normal) bisa menentukan waktu tersebut, baik Mama Laurent, suku Maya di Meksiko atau pun yang lainnya. Ingatlah, hanya Allah yang mengetahui terjadinya kiamat.

يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي لا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلا هُوَ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ لا تَأْتِيكُمْ إِلا بَغْتَةً يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ

“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Kapan terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Rabbku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui".” (QS. Al A’raf: 187)

يَسْأَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا

“Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah". Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.” (QS. Al Ahzab: 63)

يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا, فِيمَ أَنْتَ مِنْ ذِكْرَاهَا, إِلَى رَبِّكَ مُنْتَهَاهَا

“(Orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari berbangkit, kapankah terjadinya?. Siapakah kamu (sehingga) dapat menyebutkan (waktunya). Kepada Rabbmulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya).” (QS. An Naazi’at: 42-44)

Ayat-ayat di atas dengan sangat jelas menunjukkan bahwa tidak satu pun makhluk yang mengetahui kapan terjadinya hari kiamat, tidak ada yang mengetahui waktunya selain Allah Ta’ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun tidak mengetahui karena waktu tersebut termasuk di antara mafaatihul ghoib (kunci-kunci ilmu ghoib) yang hanya Allah saja yang mengetahuinya. Mengenai mafaatihul ghoib yang dimaksudkan dapat dilihat pada firman Allah,

إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الأرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Luqman: 34)

Disebutkan pula dalam kitab Shahih Al Bukhari dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

مَفَاتِحُ الْغَيْبِ خَمْسٌ

“Kunci ilmu ghoib itu ada lima.”[2] Kemudian beliau pun membaca firman Allah (yang artinya), “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat, ... dst”.

Sebelum Terjadinya Kiamat, Akan Muncul Tanda-Tanda Terlebih Dahulu

Ketika menjelaskan tentang hadits Jibril yang datang dengan penambilan Arab Badui dan bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang kapan terjadinya hari kiamat, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan,

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan bahwa beliau sendiri tidak mengetahui tentang kapan terjadinya kiamat dibanding dengan yang bertanya. Orang yang bertanya tersebut nampak seperti orang Arab Badui dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam baru mengetahui bahwa dia adalah Jibril setelah dia pergi. Ketika menjawab pertanyaan kapankah kiamat terjadi, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyangka bahwa bahwa orang itu adalah Arab Badui. Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saja mengatakan tentang dirinya bahwa beliau tidak mengetahui kapan terjadinya hari kiamat dibanding Arab Badui tadi, maka lebih-lebih lagi dengan orang-orang selain beliau tidak pantas untuk mengetahui hal itu. Anehnya lagi, Al Qur’an dan hadits Nabi menyatakan bahwa kiamat itu memiliki tanda-tanda sebelumnya dan itu amatlah banyak yang datang satu demi satu. Namun ketika waktu sesuai dengan prediksi mereka datang, anehnya tidak ada satu pun tanda-tanda kiamat yang muncul.”[3] Itulah anehnya. Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa kiamat itu akan datang setelah muncul beberapa tanda sebagaimana disebutkan dalam hadits Hudzaifah bin Asid Al Ghifariy,

اطَّلَعَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ « مَا تَذَاكَرُونَ ».قَالُوا نَذْكُرُ السَّاعَةَ. قَالَ « إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ ». فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ -صلى الله عليه وسلم- وَيَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلاَثَةَ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنَ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ.

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memperhatikan kami ketika berbincang-bincang. Beliau berkata, ‘Apa yang sedang kalian perbincangkan?’ Kami menjawab, ‘Kami sedang berbincang-bincang tentang hari kiamat.’ Beliau berkata, ‘Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian melihat sepuluh tanda.’ Beliau menyebutkan, ’[1] Dukhan (asap), [2] Dajjal, [3] Daabah, [4] terbitnya matahari dari barat, [5] turunnya Isa ‘alaihis salam, [6] keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, [7,8,9] terjadinya tiga gerhana yaitu di timur, barat dan di jazirah Arab, yang terakhir adalah [10] keluarnya api dari Yaman yang menggiring manusia ke tempat berkumpulnya mereka’.”[4]

Nabi ‘Isa sendiri turun kembali ke muka bumi dan beliau tinggal selama 40 tahun lamanya. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bercerita mengenai Nabi ‘Isa,

فَيَمْكُثُ أَرْبَعِينَ سَنَةً ثُمَّ يُتَوَفَّى وَيُصَلِّى عَلَيْهِ الْمُسْلِمُونَ

“Nabi ‘Isa tinggal di muka bumi selama 40 tahun kemudian meninggal dan dishalatkan oleh kaum muslimin.”[5] Dari sini, mungkinkah kiamat terjadi tahun 2012?!

Perlu diketahui bahwa berdasarkan berbagai dalil dari Al Qur’an dan As Sunnah, para ulama membagi tanda hari kiamat menjadi dua macam yaitu tanda shughro (kecil) dan tanda kubro (besar). Tanda kiamat shughro sendiri ada yang telah terjadi dan ada yang belum terjadi, ada pula yang berlangsung bukan sekali bahkan terus menerus dan lama kelamaan tanda tersebut lebih banyak terjadi dari waktu-waktu sebelumnya.

Secara lebih lengkap, tanda-tanda kiamat dapat dibagi menjadi empat macam:

Pertama, tanda shughro yang pernah terjadi dan telah berakhir. Contohnya adalah diutusnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan terbelahnya bulan.

Kedua, tanda shughro yang terus menerus terjadi dan berulang. Contohnya adalah menyerahkan amanah kepada orang yang bukan ahlinya, muncul para pendusta yang mengaku sebagai nabi, muncul wanita-wanita yang berpakaian namun hakekatnya telanjang dan merebaknya perzinaan.

Ketiga, tanda shughro yang belum terjadi. Contohnya adalah tanah Arab akan menjadi subur dan penuh pengairan.

Keempat, tanda kubro, artinya bila tanda-tanda ini muncul, maka kiamat sebentar lagi akan tiba. Di antara tanda tersebut adalah munculnya Dajjal. Akhirnya Dajjal pun dibunuh oleh Nabi ‘Isa. Kemudian muncul pula Ya’juj dan Ma’juj di zaman Nabi ‘Isa. Ya’juj dan Ma’juj juga dimusnahkan oleh Nabi ‘Isa.

Prediksi Kiamat dengan Cara Apapun Tidaklah Tepat

Sudah sejak dulu banyak orang yang mengklaim terjadinya kiamat pada tanggal-tanggal tertentu. Anehnya lagi yang dipilih adalah angka-angka cantik layaknya memilih angka menarik ketika beli voucher perdana. Ada yang mengatakan bahwa kiamat akan terjadi tanggal 19 September 1990 (19-9-1990), sebagaimana yang pernah kami dengar ketika duduk di bangku SD. Ada yang memprediksi tanggal 9 September 1999 (9-9-1990). Ada pula yang memprediksi 1 Januari 2000 (1-1-2000). Namun prediksi-prediksi dengan angka cantik ini semuanya meleset. Entah mereka membuat alasan apa lagi untuk mengelak jika kiamat benar-benar tidak terjadi tanggal 21 Desember 2012 (21-12-2012). Atau mereka mau membuat tanggal cantik lainnya. Mungkin saja bisa diprediksikan bahwa kiamat terjadi tanggal 10 Oktober 2010 (10-10-2010) atau 21 Desember 2112 (21-12-2112). Setiap orang mungkin bisa saja mengarang-ngarang hal ini sekehendaknya, sesuai dengan angka mana yang ia sukai. Namun ingatlah, janganlah sampai kita membicarakan tentang ilmu Allah tanpa dasar sama sekali. Perkara kapan kiamat itu terjadi adalah perkara ghoib, tidak perlu sibuk-sibuk membahasnya. Sibuk-sibuk mencari-cari waktu tersebut sangat bertentangan sekali dengan metode Al Qur’an yang memerintahkan kita untuk tidak membahasnya.

Dr. ‘Umar Sulaiman Al Asyqor mengatakan, “Semestinya yang dilakukan adalah sebagaimana yang dilakukan oleh Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabat dan para ulama umat ini dalam sejarah. Seandainya membicarakan kapan terjadinya kiamat adalah suatu kebaikan untuk manusia, tentu Allah Ta’ala akan memberitahukannya kepada mereka. Akan tetapi, Allah sendiri tidak memberitahukan hal tersebut. Maka inilah yang terbaik bagi mereka.”[6]

Selain itu pula para sahabat tidaklah pernah membicarakan hal ini, maka barangsiapa yang sibuk-sibuk mencari-cari waktu tersebut dan membicarakannya atau dengan memprediksi melalui perhitungan-perhitungan yang dianggap ilmiah, atau memprediksi melalui gejala-gejala alam, berarti dia telah melakukan sesuatu yang tidak ada tuntunannya sama sekali (baca: bid’ah). Para ulama salaf seringkali mengatakan,

لَوْ كَانَ خَيرْاً لَسَبَقُوْنَا إِلَيْهِ

“Seandainya amalan tersebut baik, tentu mereka (para sahabat) sudah mendahului kita untuk melakukannya.”

Inilah perkataan para ulama pada setiap amalan atau perbuatan yang tidak pernah dilakukan oleh para sahabat. Mereka menggolongkan perbuatan semacam ini sebagai bid’ah. Karena para sahabat tidaklah melihat suatu kebaikan kecuali mereka akan segera melakukannya.[7]

Beberapa ulama masa silam, memang ada yang sempat membicarakan waktu kapan terjadinya kiamat bahkan mereka memiliki kitab tersendiri yang membahas hal itu. Sampai-sampai ada di antara mereka mengatakan bahwa dunia ini akan fana (binasa) setelah 500 tahun dari masa diutusnya Nabi Muhammad. Namun setelah 500 Hijriyah, kiamat pun tidak terjadi dan ini sebagai bukti kelirunya sangkaan mereka.

Di antaranya pula ada ulama besar yang memprediksikan waktu tersebut, yaitu Imam As Suyuthi –semoga Allah merahmati beliau-. Beliau bahkan membahas pada juz tersendiri yang dinamakan “Al Kasyfu (Mengungkap Terjadinya Hari Kiamat)”. Beliau menentukan tahun tertentu. Namun waktu yang ia perkirakan ternyata telah berlalu dan tidak terjadi kiamat sama sekali, bahkan belum juga muncul tanda-tandanya.

Begitu pula As Suhailiy memprediksi datangnya hari kiamat dengan menghitung-hitung huruf muqoto’ah (seperti alif laam miim dan haamiim) yang berada di awal-awal surat dalam Al Qur’an. Beliau memprediksikan bahwa kiamat akan terjadi 703 tahun setelah diutusnya Nabi, atau setelah Nabi berhijrah atau dihitung setelah Nabi wafat.[8] Hasil prediksi As Suhailiy pun meleset jauh. Sudah ratusan tahun, belum juga terjadi kiamat.

Begitu pula yang belakangan meneliti hal serupa adalah Dr. Baha’i. Beliau mengklaim bahwa kiamat akan terjadi pada tahun 1710 H. Beliau melakukan perhitungan dari huruf-huruf muqotho’ah yang terdapat di awal-awal surat sebagaimana yang dilakukan sebelumnya oleh As Suhailiy. Anehnya walaupun dari cara yang sama, hasil perhitungan keduanya berbeda jauh. Dr. ‘Umar Sulaiman Al Asyqor pun membantah pernyataannya, “Ini adalah suatu metode yang benar-benar keliru. Orang-orang sebelum dia ada yang menggunakan metode yang sama melalui hitungan huruf-huruf muqhoto’ah. Namun hasil perhitungan orang-orang sebelum Dr. Baha’i tidaklah sama dengannya. Mereka memiliki cara perhitungan yang sama, tetapi hasil perhitungannya jauh berbeda. Inilah yang menunjukkan kelirunya cara mereka dan menunjukkan pula tidak terbuktinya penelitian mereka.”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pun memiliki bantahan terhadap orang-orang semacam Dr. Baha’i dan yang sepemikiran dengannya. Beliau mengatakan,

“Siapa saja yang menyibukkan diri memprediksikan terjadinya kiamat pada tahun tertentu; di antaranya yang menulis kitab “Ad Durro Al Munazzom Fii Ma’rifati Al A’zhom” (dalam kitab tersebut disebutkan sepuluh dalil yang menunjukkan kapan terjadinya kiamat), begitu pula ada yang memprediksi dalam kitab “Huruful Mu’jam”, atau dalam kitab ‘Anqo’ Mughrib, atau orang-orang lain yang melakukan prediksi yang sama; walaupun itu dianggap suatu hal yang menakjubkan oleh pengikutnya, namun perlu diketahui bahwa mayoritas mereka adalah pendusta, yang telah tertipu, dan telah terbukti bahwa mereka hanya berbicara tanpa dasar ilmu. Sungguh mereka telah mengklaim dan mengungkap suatu yang ghoib tanpa dasar ilmu sama sekali. Padahal Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ إنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالْإِثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَأَنْ تُشْرِكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ

“Katakanlah: "Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak atau pun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui".” (QS.Al A’rof: 33)”[9]

Ibnul Qayyim ketika menjelaskan ayat di atas mengatakan, “Allah mengurutkan keharaman menjadi empat tingkatan. Allah memulai dengan menyebutkan tingkatan dosa yang lebih ringan yaitu al fawaahisy (perbuatan keji). Kemudian Allah menyebutkan keharaman yang lebih dari itu, yaitu melanggar hak manusia tanpa jalan yang benar. Kemudian Allah beralih lagi menyebutkan dosa yang lebih besar lagi yaitu berbuat syirik kepada Allah. Lalu terakhir Allah menyebutkan dosa yang lebih besar dari itu semua yaitu berbicara tentang Allah tanpa ilmu. Larangan berbicara tentang Allah tanpa ilmu ini mencakup berbicara tentang nama dan shifat Allah, perbuatan-Nya, agama dan syari’at-Nya.”[10]

Oleh karena itu, hati-hatilah berbicara tentang kapan terjadinya kiamat tanpa dasar ilmu. Yang mengetahui hal tersebut hanyalah Allah. Prediksi apapun baik dengan penelitian ilmiah ataupun melalui perhitungan-perhitungan akurat, tidak bisa memastikan kapan terjadinya kiamat. Cukuplah kita menutup mulut dan menjaga lisan dari berbicara mengenai perkara ghoib semacam ini.

Kenapa Allah Menyembunyikan Kapan Terjadinya Kiamat?

Di antara alasannya adalah,

Alasan pertama: agar kiamat masih tetap jadi perkara yang ghoib. Seandainya kapan terjadinya kiamat itu diberitahu kepada makhluk, maka perkara tersebut tidaklah menjadi ghoib lagi. Padahal ciri orang beriman yang membedakannya dengan orang kafir adalah beriman pada yang ghoib. Allah Ta’ala berfirman,

الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ

“(Yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.” (QS. Al Baqarah: 3)

Alasan kedua: agar manusia tidak mengulur-ulur waktu untuk beriman dan beramal sholih. Seandainya kita diberitahu tanggal pasti terjadinya hari kiamat –misalnya tanggal 21 Desember 2012- , maka orang pun akan menunda-nunda untuk beramal dan terus bersantai ria. Paling yang terbetik dalam benaknya, “Ah, masih ada waktu untuk menikmati hidup, kiamat masih dua tahun lagi. Tunggu sampai bulan Oktober 2012 saja, barulah kita mulai beramal.” Lihatlah ada sikap menunda-nunda. Hal ini berbeda apabila kiamat disembunyikan waktunya. Karena setiap orang sudah mengetahui bahwa kiamat sudah dekat, tentu mulai saat ini juga dia banyak bertaubat pada Allah dan melakukan banyak ketaatan karena waktu yang tersisa cukup singkat. Oleh karena itu, janganlah menunda-nunda waktu selama masih diberi kehidupan dan janganlah terlalu panjang angan-angan. Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma mengatakan,

إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ

“Apabila engkau berada pada sore hari, janganlah menunggu waktu pagi. Apabila engkau berada di waktu pagi, janganlah menunggu waktu sore. Ambillah masa sehatmu sebelum sakitmu dan hidupmu sebelum datang matimu.”[11]

Yang Mesti Dipersiapkan

Setelah pembahasan di atas, jelaslah bahwa berbagai klaim terjadinya hari kiamat pada tanggal, bulan dan tahun tertentu sungguh suatu kekeliruan karena hal ini sama saja telah berbicara tentang ilmu Allah tanpa dasar ilmu sama sekali. Sibuk-sibuk mencari-cari waktu tersebut sangat bertentangan sekali dengan metode Al Qur’an yang memerintahkan kita untuk tidak membahasnya. Yang semestinya dipersiapkan adalah bekal untuk menghadapi masa tersebut yaitu bekal iman dan amal sholih.

‘Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu memberi petuah kepada kita,

ارْتَحَلَتِ الدُّنْيَا مُدْبِرَةً ، وَارْتَحَلَتِ الآخِرَةُ مُقْبِلَةً ، وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بَنُونَ ، فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الآخِرَةِ ، وَلاَ تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا ، فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلاَ حِسَابَ ، وَغَدًا حِسَابٌ وَلاَ عَمَلَ

“Dunia itu akan ditinggalkan di belakang. Sedangkan akhirat akan berada di hadapan kita. Dunia dan akhirat tesebut memiliki anak. Jadilah anak-anak akhirat dan janganlah kalian menjadi anak dunia. Hari ini (di dunia) adalah hari beramal dan bukanlah hari perhitungan (hisab), sedangkan besok (di akhirat) adalah hari perhitungan (hisab) dan bukanlah hari beramal.”[12]

Meskipun Kiamat Belum Terjadi, Namun Masih Ada Kematian

Satu lagi yang mesti diperhatikan. Meskipun belum muncul beberapa tanda kubro, namun ada kematian yang pasti akan menghampiri setiap insan. Walaupun dia tidak menemui tanda kiamat kubro, setiap orang akan merasakan kematian cepat ataupun lambat. Tidak ada seorang pun yang bisa lari dari yang namanya maut. Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".” (QS. Al Jumu’ah: 8)

Kematian akan tetap menghampiri seseorang, walaupun dia berusaha bersembunyi di dalam benteng yang kokoh. Allah Ta’ala berfirman,

أَيْنَمَا تَكُونُواْ يُدْرِككُّمُ الموت وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ

“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa’: 78)

Jadi, kematian (maut) adalah benar adanya.

وَجَاءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيدُ

“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya.” (QS. Qaaf: 19)

Sehingga pantaskah terbetik untuk menunda-nunda beriman dan beramal sholih. Sungguh, hanya orang yang hatinya tertutup dengan kelamnya maksiat yang tidak mau memperhatikan hal ini.

إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لِمَنْ كَانَ لَهُ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ

“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.” (QS. Qaaf: 37)

Semoga Allah memberikan taufik kepada kita untuk mempersiapkan diri menghadapi hari kebangkitan dan menghadapi kematian yang setiap kita pasti menemuinya.

Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.


Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Panggang, Gunung Kidul, 22 Syawwal 1430 H

_________

[1] HR. Bukhari no. 50 dan Muslim no. 9, 10.
[2] HR. Bukhari no. 4778
[3] Majmu’ Al Fatawa, 4/341-342.
[4] HR. Muslim no. 2901
[5] HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shohih
[6] Al Qiyamah Ash Shugro, hal. 122.
[7] Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, pada tafsir surat Al Ahqof ayat 11
[8] Lihat ‘Umdatul Qori Syarh Shohih Al Bukhari, Badaruddin Al ‘Ainiy Al Hanafiy, 7/424, Multaqo Ahlil Hadits, Asy Syamilah
[9] Majmu’ Al Fatawa, 4/342
[10] I’lamul Muwaqi’in, 1/38, Darul Jail Beirut
[11] HR. Bukhari no. 6416
[12] Diriwayatkan oleh Al Bukhari secara mu’allaq –tanpa sanad-. Atsar ini adalah potongan dari perkataan ‘Ali, ada yang mauquf (sampai pada sahabat) dan marfu’ (sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam). Lihat Fathul Baari, 18/225, Mawqi’ Al Islam Asy Syamilah.

Jumat, 23 November 2012

EPISTEMOLOGI FPI II (Sumber dan Pendekatan Dalam FPI)



EPISTEMOLOGI FPI II
(Sumber dan Pendekatan Dalam FPI)

 Makalah ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Filsafat Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Drs.Toto Suharto, M.Ag.

Disusun oleh :



FAKULTAS TARBIYAH DAN BAHASA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
2012


BAB I
PENGANTAR
Makalah ini berisikan  mengenai sumber dan pendekatan filsafat pendidikan islam.  Dimana asal muasal atau sumber dari filsafat pedidikan islam yang pokok adalah Al-Qur’an dan Al-Hadits. Sebagaimana dalam firman Allah surat An-nisa’ ayat 59:
4:59. “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”
Dan Hadits Rasulullah:
“telah kutinggalkan kepadamu dua hal, engkau tidak akan tersesat sesudah keduanya , ialah kitab Allah (al-qur’an) dan sunnahku” (HR.Hakim dari Abu Hurairah)
Ketika kita ingin mengetahui sesuatu, kita memerlukan suatu pendekatan guna menggali informasi yang kita butuhkan. Begitu juga ketika kita mempelajari filsafat pendidikan islam. Kita memerlukan pendekatan guna menguak segala sesuatu mengenai filsafat pendidikan islam



BAB II
PEMBAHASAN
  1. Sumber-sumber Pendidikan Islam
Islam adalah agama yang memiliki ajaran sempurna. Sebagai agama yang sempurna, islam dengan kitab yang diwahyukan kepada utusanNya dipersiapkan untuk menjadi pedoman hidup hingga akhir zaman. Islam tidak hanya mengatur cara mendapatkan kebahagiaan hidup di akhirat, ibadah, penyerahan diri kepada Allah dan kebahagiaan hidup di dunia saja, tetapi termasuk di dalamnya mengatur  tentang masalah pendidikan.
Sumber untuk mengatur kehidupan dunia dan akhirat tersebut adalah Alqur’an dan As-sunnah. Sebagai sumber ajaran, Alqur’an telah dibuktikan oleh para peneliti ternyata menaruh perhatian yang besar terhadap masalah pendidikan dan pengajaran, dalam surat Al-Baqarah ayat: 269 diterangkan sebagai berikut:

Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)”.


Dapat dilihat bahwa Islam sebagai agama yang ajaran-ajarannya bersumber pada Al-Qur’an dan Al-Hadist sejak awal telah menancapkan revolusi di bidang pendidikan dan pengajaran. Langkah yang ditempuh al Qur’an ini ternyata amat strategis dalam upaya mengangkat martabat kehidupan manusia. Kini di akui dengan jelas bahwa pendidikan merupakan jembatan yang menyeberangkan orang dari keterbelakangan menuju kemajuan, dan dari kehinaan menuju kemuliaan, serta dari ketertindasan menjadi merdeka, dan seterusnya.
Dasar pelaksanaan Pendidikan Islam terutama adalah al Qur’an dan al Hadist Firman Allah :




“ Dan demikian kami wahyukan kepadamu wahyu (al Qur’an) dengan perintah kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah iman itu, tetapi kami menjadikan al Qur’an itu cahaya yang kami kehendaki diantara hamba-hamba kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benarbenar memberi petunjuk kepada jalan yang benar ( QS. Asy-Syura : 52 )”[1]

Al-Qur’an sebagai sumber dari segala sumber hukum islam  hanya memuat prinsip-prinsip dasar ajaran agama islam. Adapun sebagian ayatnya yang menguraikan prinsip-prinsip dasar tersebut secara  rinci merupakan contoh dan petunjuk bahwa seluruh isi kandungan AlQur’an masih perlu penjelasan.
Penjelasan Al-Qur’an dapat ditemukan pada sunnah Rasul. Sunnah Rasul merupakan cermin dari segala tingkah laku Rasulullah SAW yang harus diteladani. Dan ini adalah salah satu alat pendidikan yang paling efektif dalam pembentukan pribadi muslim. Karena isi Al-Qur’an yang global dan tidak dapat diurai, kecuali  melalui sunnah Rasul, maka sumber kedua setelah al-qur’an ialah sunnah Rasul tersebut.
Sunnah Rasulullah, yang juga merupakan sumber pendidikan islam telah memberi sumbangan  berupa perhatian yang amat besar terhadap masalah pendidikan. Nabi Muhammad saw. telah mencanangkan program pendidikan seumur hidup (long life education). Hal ini didukung dengan bukti hadits Rasulullah yang artinya: “carilah ilmu sampai kenegri china”.

Dan Hadis dari Nabi SAW : “ Sesungguhnya orang mu’min yang paling dicintai oleh Allah ialah orang yang senantiasa tegak taat kepada-Nya dan memberikan nasihat kepada hamba-Nya, sempurna akal pikirannya, serta mengamalkan ajaran-Nya selama hayatnya, maka beruntung dan memperoleh kemenangan ia” (al Ghazali, Ihya Ulumuddin hal. 90)”[2]
Dari ayat dan hadis di atas tadi dapat diambil kesimpulan :
  1.  Bahwa al Qur’an diturunkan kepada umat manusia untuk memberi petunjuk kearah jalan hidup yang lurus dalam arti memberi bimbingan dan petunjuk kearah jalan yang diridloi Allah SWT.
  2.  Menurut Hadist Nabi, bahwa diantara sifat orang mukmin ialah saling menasihati untuk mengamalkan ajaran Allah, yang dapat diformulasikan sebagai usaha atau dalam bentuk pendidikan Islam.
  3. Al Qur’an dan Hadist tersebut menerangkan bahwa nabi adalah benar-benar pemberi petunjuk kepada jalan yang lurus, sehingga beliau memerintahkan kepada umatnya agar saling memberi petunjuk, memberikan bimbingan, penyuluhan, dan pendidikan Islam. Bagi umat Islam maka dasar agama Islam merupakan fondasi utama keharusan berlangsungnya pendidikan. Karena ajaran Islam bersifat universal yang kandungannya sudah tercakup seluruh aspek kehidupan ini.
Hal ini jelas memperlihatkan bahwa Islam sebagai agama yang ajaran-ajarannya bersumber pada Alqur’an dan sunah rasul sejak masa Rasulullah dengan contoh pendidikan dan pengajaran dari Rasul. Al-Qur’an telah mengangkat martabat kehidupan manusia. Dengan Al-Qur’a kini di akui dengan jelas bahwa pendidikan merupakan jembatan yang menyeberangkan orang dari keterbelakangan menuju kemajuan, dari kehinaan menuju kemuliaan, serta dari ketertindasan menjadi merdeka, dan seterusnya.[3]
Menurut Hasan Langgulung, sumber pendidikan islam ada enam:
  1. al-Qur;an
  2. sunnah
  3. kata  sahabat
  4. kamaslahatan sosial
  5. nilai-nilai kebiasaan sosial
  6. pemikir-pemikir islam.[4]
Pendidikan Islam mengidentifikasi sasarannya yang digali dari sumber ajarannya yaitu Al Quran dan Hadist, meliputi empat pengembangan fungsi manusia:
1.      Menyadarkan secara individual pada posisi dan fungsinya ditengah-tengah makhluk lain serta tanggung jawab dalam kehidupannya..
2.       Menyadarkan fungsi manusia dalam hubungannya dengan masyarakat, serta tanggung jawabnya terhadap ketertiban masyarakatnya.
3.       Menyadarkan manusia terhadap pencipta alam dan mendorongnya untuk beribadah kepada Nya
4.      . Menyadarkan manusia tentang kedudukannya terhadap makhluk lain dan membawanya agar memahami hikmah tuhan menciptakan makhluk lain, serta memberikan kemungkinan kepada manusia untuk mengambil manfaatnya.
Al-Qur’an dan sunnnah rasul adalah sumber pokok dalam filsafat pendidikan islam. Namun ada pula sumber skunder yang mengikuti sumber pokok tersebut. Yaitu pendapat para filosof atau pemikir-pemikir islam, pendapat para pemikir islam juga dapat dijadikan sebagai sumber dalam filsafat pendidikan islam.
Dengan demikian, filsafat pendidikan Islam secara singkat dapat dikatakan adalah filsafat pendidikan yang berdasarkan ajaran Islam atau filsafat pendidikan yang dijiwai oleh ajaran Islam, jadi ia bukan filsafat yang bercorak liberal, bebas, tanpa batas etika sebagaimana dijumpai dalam pemikiran filsafat pada umumnya.

  1. Pendekatan Filsafat Pendidikan Islam
Untuk mempelajari filsafat pendidikan islam perlu adanya pendekatan-pendekatan.Pendekatan atau metode yang dapat digunakan untuk mengembangkan filsafat pendidikan islam diantaranya:
Yang pertama, bahan-bahan yang akan digunkaan untuk mengembangkan filsafat pendidikan. Dalam hal ini dapat berupa bahan tertulis, yaitu al-qur’an dan al-hadits yang disertai pendapat para ulama serta para filosof lainnya, dan bahan yang diambil dari pengalaman empirik dalam praktek kependidikan
Yang kedua, metode pencarian bahan. Untuk  mencari bahan-bahan yang bersifat tertulis dapat dilakukan mealui studi kepustakaan dan studi lapangan yang masing-masing prosedurnya telah diatur sedemikian rupa. Namun demikian, khusus dalam menggunakan al-qur’an dan hadits dapat digunakan jasa ensiklopedi al-qur’an semacam mu’jam al-mufarras li alfazh al-qur’an al-karim, karangan muhammmad fuad abd al-baqi (untuk mencari ayat-ayat yang diperlukan), dan mu’jam al-mufahras li alfazh al-hadits, karangan weinsink (untuk mncari hadits yang diperlukan)
Yang Ketiga, metode pembahasan. Untuk ini muzayyin arifin mengajukan  alternatif metode analitis-sintetis, yaitu suatu metode yang berdasarkan pendekatan rasional dan logis  terhadap sasaran pemikiran secara induktif, deduktif, dan analisis ilmiah.
Yang Keempat, pendekatan. Dalam hubungannya dengan pembahasan tersebut di atas harus pula dijelaskan pendekatan yang akan digunakan untuk membahas tersebut. Pendekatan ini biasanya diperlukan dalam analisa, dan berhubungan dengan teori-teori keilmuan tertentu yang akan dipilih untuk menjelaskan fenomena tertentu pula. Dalam hubungan ini pendekatan lebih merupakan pisau.[5]
Selanjutnya yang akan dikembangkan dan dikaji masalah filsafat pendidikan islam, maka pendekatan yang digunakan adalah perpaduan dari tiga disiplin ilmu.
Filsafat adalah, kegitan berfikir untuk mencari kebenaran mengenai segala sesuatu yanga ada, baik abstrak maupun kongkret.[6] Filsafat digunakan sebagai pendekatan dalam mempelajari filsafat pendidikan. Karena dalam mempelajari pendidikan islam diperlukan filsafat dan para filosof guna mencari atau menggali informasi-informasi  yang berhubungan dengan  pendidikan islam.
Ilmu pendidikan, pendidikan adalah sebuah sistem yang memiliki keterkaitan antara aspek yang satu dengan aspek yang lain.menurut S.Nasution ada lima aliran filsafat yang selama ini mempengaruhi konsep pendidikan. Kelima aliran filsafat tersebut antara lain pereanialisme,idealisme, pragmatisme dan eksistensialisme. Ilmu pendidikan ini diperlukan sebagai pendekatan dalam mempelajari filsafat pendidikan islam.
Ilmu keislaman, ilmu yang mempelajari tentang islam untuk mempelajari filsafat pendidikan islam juga dapat melalui pendekatan ilmu keislaman.















BAB III
KESIMPULAN

filsafat pendidikan Islam dapat diartikan sebagai studi tentang pandangan filosofis dari sistem dan aliran filsafat dalam Islam terhadap masalah kependidikan. Filsafat pendidikan Islam juga menjawab pengaruh kependidikan terhadap perkembangan dan pertumbuhan manusia muslim dan umat Islam pada umumnya. Filsafat pendidikan Islam dapat pula menjadi semacam jalan pemecahan berbagai persoalan dalam pendidikan umat Islam. Karena itu, filsafat pendidikan Islam bersifat tradisional dan kritis, serta radikal, sesuai dengan maksud filsafat itu sendiri.
Secara garis besar filsafat pendidikan agama islam dapat disimpulkan sebagai kajian filosofis yang mencakup barbagai macam permasalahan dalam kegiatan pendidikan yang didasarkan pada al-qur’an dan al-hadits sebagai  sumber primer, dan  pendapat  para ahli, khususnya filosof  muslim  sebagai sumber skunder.
Demikian makalah ini kami buat sebagai gambaran kita tentang sumber dan pendekatan dalam filsafat pendidikan islam. Semoga bermanfaat bagi kita semua.






DAFTAR PUSTAKA
Nata, Abuddin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu,cet II,1997
Ibnu Rusn, Abidin, Pemikiran Al-Ghazali Tentang Pendidikan,Yogyakarta:Pustaka Pelajar, cet II,2009



[1] M.Ihsan Dacholfany, Filsafat Pendidikan Islam, http://forum.al-ulama.net/viewtopic.php?f=13&t=36, (diakses tanggal 5 Oktober 2010, pukul 19:16)

[2] Ibid,  http://forum.al-ulama.net/viewtopic.php?f=13&t=36, (diakses tanggal 5 Oktober 2010, pukul 19:16)
[3] Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam (cet .I; Jakarta: Logos Wacana Ilmu,1997 ), hal 12-13
[4] Abidin Ibnu Rusn, Pemikiran Al-Ghazali Tentang Pendidikan( cet.II; Yogyakarta; Pustaka Pelajar Offset,2009),hal 132
[5]Ibid., hal 21-22

Jumat, 16 November 2012

Kumpulan Teka-teki Lucu

Kumpulan Teka-teki Lucu

Kumpulan teka-teki lucu ini merupakan kumpulan teka-teki atau tebak-tebakan humor sebagai hiburan. Memang ada banyak hiburan penghilang stres, salah satunya adalah dengan membaca tebak-tebakan atau teka-teki lucu.
1. Dimasukin malah keluar, apakah itu?
- kancing baju
2. Ada tengah nggak ada pinggir, apakah itu?
- tengah malam
3. Apa persamaan telepon sama jemuran?
- kalau kering sama-sama diangkat
4. Jika orang miskin jadi kaya, maka orang kaya jadi apa
- jadi banyak dong
5. Apakah benar mitos kalau ketemu dengan kucing hitam bisa sial?
- tergantung, yang ketemu orang atau tikus
6. Ikan apa yang matanya banyak?
- ikan teri satu kilo
7. Rumah apa yang bikin takut orang walau tidak ada hantunya?
- rumah kebakaran
8. Apa persamaan antara penjual soto dan penjual sate?
- sama-sama nggak jual bakso
9. Benda apa yang mata duitan?
- telepon umum, kalo nggak dikasih uang nggak mau bekerja
10. Kalau putih dibilang kotor, tapi kalau hitam malah dibilang bersih, apa coba?
- papan tulis
11. Benda apa yang paling jujur?
- cermin datar, nggak pernah kan Anda ngaca mukanya beda
12. Yang jual nggak doyan, yang beli nggak doyan dan yang doyan nggak beli, apakah itu?
- voer burung (makanan burung)
13. Mobil apa yang nggak bisa diservis?
- mobil hilang
14. Benda apa yang kalau pecah lebih berguna?
- telur
15. Buah apa yang kulitnya kuning dalemnya isinya pisang?
- (pikir sendiri aja deh)
Itulah kumpulan teka-teki lucu.

Foto-foto Lucu dan Unik Warung di Indonesia

Foto-foto Lucu dan Unik Warung di Indonesia

Ada-ada saja cara orang menamakan warungnya. Dari banyaknya warung yanga ada di Indonesia, warung yang diberi nama berupa plesetan merk-merk terkenal. Berikut ini adalah kumpulan foto-foto warung di Indonesia.

Warung berikut ini namanya merupakan plesetan dari nama salah satu bank di Indonesia.
warung bca (bebek campur ayam)

Lihat keunikan warung ikan bakar ini.
warung ikan bakar, nama warung unik

Mbakberry
namanya mirip Blackberry

Waroeng mie ibu emie
warung makan unik

Yahoo! diplesetkan menjadi Tahoo!
warung tahu sumedang unik

Warung apaan nih?
Warung makanan roh halus

Bukan nama warungnya, lihat salah satu menu yang disajikan.
es jeruk panas

Warung ini namanya "nggak enak"
warung 'nggak enak'

Beneran perawan tuh bebeknya?
bebek perawan, foto warung unik

Maskus, aslinya Kaskus
maskus, tiruan kaskus

Dengan keunikan tersebut, warung-warung tersebut bisa masuk ke internet. Itulah kumpulan foto-foto lucu dan unik warung di Indonesia.

Kamis, 08 November 2012

SYAIR FACEBOOK

FACEBOOK


I
Inilah  syair  tentang  fesbuk,
dizaman tatkala  semua  sibuk,
akibat chatting kerja menumpuk,
kurang tidur badanpun ambruk.

Fesbuk punya banyak fungsi,
ada yang iseng dan diseriusi,
ada yang bikin karena gengsi,
ada pula yang untuk basa-basi.

Ramailah orang sibuk berchatting,
bahasa dipakai seperti akting,
ada fotonya bak orang sinting,
ada pula berlagak orang penting.

II
Di fesbuk ada orang berdagang,
jual pakaian jual selendang,
ada pula yang jual rendang,
dan ada juga jual bibit udang.

Lain lagi gaya penasehat,
selalu bicara baik dan jahat,
apapun ditulis penuh semangat,
walaupun tiada yang mau lihat.

Banyak pula foto yang narcis,
dishadow foto biar kelimis,
yang mulus bisa diberi kumis,
yang jelek bisa terlihat manis.

III
Yang narsis juga tidak sedikit,
mata melotot bibir njelemit,
rasanya waduh amit-amit,
merasa cantik...padahal kayak dedemit.

Ada pula foto yang nipu,
wajah yang keriput mulus disapu,
orang lain yang dipasang tentu,
ketika ketemu aslinya...mirip hantu.

Bermacam pula ungkapan kata,
supaya diberi komentar kita,
atau sampaikan warta berita,
ataupun buat statusnya dusta.

IV
Kadang ada yang aneh-aneh,
bertengkar karena masalah remeh,
atau karena sifat yang dumeh,(sombong)
atau memang ia nyeleneh.

Ada orang yang jual diri,
walau sembunyi banyak dicari,
tak tahu benar tidaknya foto diberi,
yang jelas...cantik bagai bidadari.

Termasuk juga para penipu,
didesak bertemu tidak mengaku,
jawabnya juga berliku-liku,
syukurlah...untung tak kena aku.

V
Tidak semua fesbuker jahat,
sebagian besar jiwanya sehat,
dibuat tempat salurkan bakat,
ataupun sarana untuk curhat.

Info yang baru cepat tersebar,
bagaikan padang ilalang terbakar,
atau berlanjut telepon ditukar,
jadilah bunga asmara mekar.

Bisa pula banyak belajar,
kepada ulama dan para pakar,
atau info berharga ditukar,
atau sekedar tempat kelakar.

VI
Benarlah kata orang pintar,
tergantung cara salah dan benar,
dipakai benar tidaklah sukar,
untuk yang jahat juga banyak pakar.

Dunia fesbuk bermata dua,
bisa rugi bisa berharga,
tergantung kepada cara pengguna,
untuk apakah ia karena.

Kalau dipakai untuk menipu,
kelak akan terkena batu,
menyesal ia sudahlah tentu,
jadi...sahabat!jangan bagitu.

VII
Di fesbuk banyak yang dapat jodoh,
orang yang lemah jadi tak bodoh,
bisa dekat pula dengan tokoh,
atau dibuat marketing toko.

Yang pasti harus kuat kendali,
supaya kerja tidakkan lali,
atau kerjanya sibuk membeli,
dipanggil azan pun sampai tuli.

Bermain juga tidak dilarang,
asalkan waktu jangan sembarang,
bermain poker sampai hari terang,
aduuuuhhh....bikin istri jadi berang.

VIII
Banyak pula yang bikin heran,
setiap statusnya selalu kasmaran,
kepada teman mintakan saran,
berhubungan dengan ilmu pacaran.

Bahaya lagi ngakunya lajang,
rupanya suami atau istri orang,
kalau suaminya orang pemberang,
awas lho...bisa terjadi perang.

terkadang kita menarik nafas,
melihat gambar yang tidak pantas,
padahal info profilnya sudah tx jelas,
percuma juga kalo ini di bahas

IX
Pagi-pagi bukan sarapan,
tapi komputer sudah didepan,
klik sana-sini membuka laman,
mana tahu sesuai harapan.


Ketika beranda mulai dibaca,
belum apa-apa terlihat cerca,
tak yang kena mungkin si Icha,
atau ada masalah dengan tukang beca.

Selamat pagi juga beruntun,
sayang selamat dan pagi tak punya akun,
karena mereka tinggal di kebun,
hidup bertani dengan tekun.

X
Kadang fesbuk dibuka jam tiga,
ternyata masih banyak yang jaga,
tak tahu entah alasan apa,
biasanya poker jadi biangnya.

Fesbuker aktif banyak yang kurus,
akibat begadang tak terurus,
masuk angin sering murus-murus,
Nah,..menggerutu istri yang ngurus.

Jadikan fesbuk untuk hiburan,
ataupun tempat karya lemparkan,
atau masalah di diskusikan,
juga jadi tempat meminta saran.

XI
Kadang terdengar ungkapan dongkol,
merasa ditipu oleh sekongkol,
foto bahenol ternyata bongkol,
semua berawal dari tanda jempol.

Wadoow...mengapa semua jadi begini,
dikupas semua itu dan ini,
membuat marah rina dan rini,
mendongkol pula aki dan nini.

Terkadang kaget melihat foto,
Ada wanita memakai tato,
atau yang ngangap sedang makan soto,
wahhhhhh, kok getoooooo.

XII
Niat yang baik harus ditempuh,
janganlah pula jadi selingkuh,
atau lemparkan rayuan ampuh,
sampai fesbuker lain bersimpuh.

Berhati-hati pulalah kita,
teman yang banyak bukanlah nyata,
supaya jangan tertipu mata,
silaturahmi kampung tetap ditata.

Jangan pula marah sendiri,
status tak ada yang komentari,
buatlah ciri khasnya sendiri,
supaya halamannya  diminati.

XIII
Bersyukur bagi yang tepat guna,
menambah ilmu serta temannya,
menjadi luas pergaulannya,
dikenal orang jadi karyanya.

Janganlah diri merasa seorang,
status kita dibuka orang,
foto dilihat dinilai orang,
cuma mengingatkan...itu bisa jadi bumerang.

Kata-katapun harus dijaga,
tak hati-hati bisa berlaga,
atau menjadi catatan berharga,
diadukan ke polisi berabe juga.

XIV
dijaga pula sopan dan santun,
kalimat baik silah dilantun,
supaya teman datang beruntun,
karena tulisan jadi penuntun.

Marilah kawan mari saudara,
jadikan hidup kita berguna,
fesbuk dipakai jadi sarana,
dapat pahala kita karena.

teman yang baik kan didatangi,
ucapan dikirim kan diminati,
menjadi penyejuk panasnya hati,
amarah dan sedih jadi berhenti.

XV

Syairku ini masih panjang,
tetapi kantukpun datang,
kerjapun banyak bergudang-gudang,
tak sudah nanti bos pun meradang.

Syair fesbukku sampai disini,
moga menghibur sepanjang hari,
tersenyum pula sinta dan siti,
senangpulalah nini dan aki.

diakhir syair kumohon maaf,
kalaulah ada salah dan khilaf,
walau bahasanya kurang mantap,
tapi jadilah sebagai penyedap.